
Yang unik, kebanyakan yang datang kemarin bukan untuk mendukung finalis. Mereka datang untuk memperebutkan gelar suporter terbaik. Ada empat rombongan besar, dari SMA Kolese Loyola Semarang, SMK PL Tarcisius Semarang, SMAN 10 Semarang, dan SMAN 11 Semarang.
Sejak awal hingga akhir, empat kelompok penonton itu terus bernyanyi dan beraksi kompak. Mereka juga ’’memilih’’ tim untuk disoraki. Pada laga awal, SMK PL Tarcisius, SMAN 10, dan SMAN 11 kompak berteriak untuk tim putrid SMA Karang Turi.
Di sisi lain, Loyola menyoraki tim putri SMAN 1 Kudus. Mereka kompak dengan ratusan suporter Kudus yang datang menggunakan sejumlah bus dan kendaraan pribadi. Termasuk Bupati Kudus Muhammad Tamzil.
Para suporter pun merasakan betapa bedanya kompetisi itu bila dibandingkan dengan yang lain. ’’Belum ada yang ngalahin ramenya DBL. Meski banyak larangan buat suporter, kami tetap semangat. Tim basket kami memang sudah kalah. Tapi, hari ini (kemarin, Red) tetap semangat dukung Karangturi,’’ tutur Arya Putra Mahardika, supporter asal SMAN 10.
Saking hebohnya suporter, panitia memperbanyak hadiah. Kalau semula hanya satu pemenang, akhirnya dipilih juara 1, 2, dan 3. SMAN 11 juara, diikuti SMAN 10 dan SMA Kolese Loyola.
(www.deteksibasketball.com
No comments:
Post a Comment